Ada cukup banyak kelebihan pupuk slow release untuk tanaman berbatang keras dan tanaman buah. Terutama setelah memasuki masa generatif tanaman (fase berbunga dan berbuah).
Seperti yang sudah sama-sama kita bahas sebelumnya tentang apa itu pupuk slow release. Pupuk jenis ini dapat memberi perlakuan kepada tanaman dengan cara menunda ketersediaan unsur hara awal.
Dampaknya positif, masif, dan berkelanjutan. Yaitu tanaman tetap memperoleh asupan nutrisi yang cukup meski cuaca tidak menentu.
Kelebihan Pupuk Slow Release untuk Tanaman
Secara lebih rinci, berikut ini apa saja kelebihan pupuk slow release untuk tanaman.
1. Mencukupi Kebutuhan Nutrisi Tanaman saat Cuaca Tidak Menentu
Pupuk slow release dapat mengurangi risiko unsur hara terbuang, larut, atau hanyut karena hujan dan air. Sebab, sistem pelepasan unsur hara secara bertahap.
Dengan kata lain, pelepasan yang demikian mampu mencukupi nutrisi tanaman meski pada cuaca yang tidak menentu.
2. Meningkatkan dan Menjaga Produktivitas Tanaman Buah
Kelebihan pupuk slow release berikutnya yaitu berkaitan dengan manfaat ekonomi dan hasil panen yang lebih baik. Dengan memaksimalkan perolehan nutrisi saat fase generatif tanaman, otomatis menjaga produktivitas tanaman buah.
3. Membantu Menyuburkan Tanah dan Menjaga Kualitas Air Berkelanjutan
Ada banyak contoh pupuk slow release, seperti Pupuk Summa SR. Kandungan di dalamnya adalah organik majemuk, sehingga dapat membantu menyuburkan tanah sekaligus menjaga kualitas air berkelanjutan untuk jangka lama.
4. Penerapan Hanya saat Fase Generatif Berbunga/Berbuah
Kabar baiknya, jenis pupuk slow release hanya diterapkan setelah memasuki fase generatif tanaman, yaitu mulai berbunga hingga berbuah. Hal ini tentu dapat menekan biaya pengeluaran bagi petani untuk mendapatkan kualitas hasil yang optimal.
5. Dosis Pupuk Slow Release yang Cukup Ringan
Dosis pemberian pupuk slow release relatif kecil. Berdasarkan contoh Summa SR di atas, dosis per tanaman berdasarkan usia pohon antara lain sebagai berikut:
- Pohon umur <2 tahun : 1 sachet 100 gr.
- Pohon umur 2-5 tahun : 1-2 sachet 100 gr.
- Pohon umur >5 tahun : 3-4 sachet 100 gr.
Perhatikan bahwa penerapan dosis bisa disemprot atau ditanam di sekitar pohon.
- Aplikasi pupuk slow release untuk tanaman semusim dan hortikultura dengan menyemprot secara merata ke tanah jangkauan akar.
- Aplikasi pupuk slow release untuk pohon berbatang keras (seperti sawit, durian, atau alpukat) dengan menanam sekitar <50 cm dari batang, serta kedalaman lubang antara 20-30 cm.
Teknis penggunaan secara lebih rinci dapat konsultasi dengan distributor Pupuk Summa atau panduan teknis yang dapat petani unduh di web. Sesuaikan dengan jenis tanaman, usia/umur, dan dosis yang tepat agar hasilnya tetap memuaskan.
Kekurangan Pupuk Slow Release agar Diantisipasi Petani
Melihat kelebihan di atas, tentu saja kekurangannya berkaitan dengan pemberian nutrisi secara perlahan dan bertahap itu. Secara garis besar, kekurangan pupuk slow release yang sebaiknya diantisipasi oleh petani adalah tidak bisa memaksimalkan pertumbuhan di awal fase vegetatif.
Hasil pemupukan dengan slow release umumnya tidak akan langsung terlihat secara instan. Maka dari itulah, petani sebaiknya mengkombinasikan dengan pupuk fast release berteknologi nano seperti Summa SP pada fase vegetatif tanaman.
Nah, itulah kelebihan pupuk slow release dan kekurangan agar bisa petani antisipasi. Tujuannya agar tetap memberikan manfaat paling optimal untuk semua fase pertumbuhan tanaman. Semoga membantu, ya!