Pupuk Slow Release – Pengertian, Contoh, dan Kegunaan

Pupuk slow release merupakan salah satu jenis pupuk yang ditinjau dari kecepatan melepaskan unsur hara. Sebelum itu, sebenarnya jenis pupuk ada banyak sekali. 

Contohnya berdasarkan bentuk; ada pupuk padat dan pupuk cair, atau berdasarkan kandungan senyawa; ada pupuk organik dan pupuk anorganik.

Perhatikan bahwa setiap jenis produk pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, penggunaan yang seimbang dan tepat akan memberi benefit yang lebih baik untuk petani.

Lantas, apa itu jenis slow release?

Pupuk Slow Release - Pengertian, Contoh, dan Kegunaan
Dokumen pribadi

Pupuk Slow Release Artinya

Pupuk slow release adalah jenis penyubur tanaman yang melepaskan kandungan unsur hara secara perlahan agar dapat diserap oleh tanaman bertahap dan terus-menerus. Kebalikannya adalah pupuk fast release, yang melepaskan unsur hara secara cepat.

Bukankah tanaman membutuhkan nutrisi yang cukup, lalu kenapa unsur hara malah dilepaskan lambat?

Setiap tanaman memiliki karakteristik yang berbeda-beda pada setiap fase, misalnya fase vegetatif dan fase generatif tanaman, di mana pemberian pupuk dosisnya tidak sama.

Fokus utama dalam penerapan slow release yaitu kecukupan nutrisi yang berkelanjutan. Terutama saat generatif atau pembuahan agar hasilnya bisa lebih maksimal.

Di zaman yang serba canggih, inovasi dan kreasi terkait pupuk kompos terus bermunculan. Bahkan ada jenis slow release untuk anggrek yang notabene masuk kategori bunga.

Contoh Merek Pupuk Slow Release yang Bagus

Salah satu contoh pupuk yang menggunakan teknologi ini adalah Pupuk Summa SR. Merupakan pupuk organik majemuk slow release dengan kandungan unsur hara lengkap, termasuk unsur makro primer dan sekunder.

Summa SR tersedia dalam bentuk serbuk/bubuk sachet 100 gr, per 1 box isi 10 dus, sedangkan per dus ada 12 sachet.

Contoh pupuk tersebut dapat diterapkan untuk tanaman komoditi berbatang keras dan tanaman buah. Cara pengaplikasian slow release tergolong mudah, sederhananya tinggal ditanam di sekitar pangkal batang tanaman.

Sedangkan untuk tanaman buah musiman (semusim), pengaplikasian cukup dengan menyemprot merata ke tanah untuk membantu mengoptimalkan produksi dengan meningkatkan bobot hasil panen.

Kegunaan Pupuk Slow Release untuk Apa?

Jenis slow release memiliki banyak fungsi, manfaat, dan kegunaan. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Memastikan nutrisi cukup dengan pemberian unsur hara yang stabil dan terus-menerus untuk tanaman.
  2. Menjaga kecukupan kebutuhan tanaman meski di cuaca ekstrem yang tidak menentu.
  3. Menunda ketersediaan awal tanaman agar dapat merata hingga tanaman komoditi menghasilkan buah (sampai fase generatif).
  4. Memaksimalkan hasil panen karena kecukupan nutrisi pada setiap fase pertumbuhan tanaman.
  5. Membantu menyuburkan tanaman karena menggunakan bahan dasar organik majemuk dengan teknologi slow release modern.

Ada pepatah dari Budaya Jawa yang dapat mendeskripsikan kondisi untuk menggambarkan kegunaan pupuk tersebut, yaitu: alon-alon waton kelakon atau yang berarti pelan-pelan asalkan terlaksana.

Pupuk Summa SR (Slow Release) untuk Tanaman Apa?

Berangkat dari contoh di atas, slow release cocok untuk kategori tanaman berbatang keras dan tanaman buah. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Sawit
  2. Kelengkeng
  3. Durian
  4. Alpukat
  5. Manggis
  6. Tebu
  7. Mangga
  8. Singkong
  9. Jahe
  10. Buah naga
  11. Dan lain sebagainya.

Demikian penjelasan pupuk slow release, contoh, dan kegunaan secara umum. Untuk cara pengaplikasian spesifik, petani dapat konsultasi terlebih dahulu supaya tepat sasaran dalam penerapannya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 67 = 70