Penggunaan pupuk cair yang benar sesuai dengan karakteristik masing-masing produk sangat penting untuk diperhatikan para petani. Tujuannya agar mendapatkan hasil maksimal dengan penyerapan nutrisi optimal ke tanaman.
Sebagaimana yang sudah kami bahas sebelumnya di kelebihan pupuk cair . Ada beberapa kekurangannya, misalnya penerapan di saat mau hujan, sedang hujan, atau genangan irigasi terlalu berlebihan.
Beberapa kondisi seperti itu dapat mengakibatkan penyerapan nutrisi ke tanaman kurang sukses. Pasalnya, semua jenis pupuk cair, mau produk apapun itu, kalau disemprot saat hujan pasti akan larut dan hanyut.
Penggunaan Pupuk Cair Berdasarkan Pengaplikasian, Waktu, dan Cara Pakai
Secara garis besar, pengaplikasian pupuk cair ada dua (2) jenis, yaitu menyiram atau menyemprot ke tanaman. Metode yang bisa petani pilih tergantung pada dosis serta jenis pupuk cair itu sendiri.
1. Pengaplikasian Pupuk Cair
Setiap produk pupuk cair memiliki panduan teknis yang berisi langkah pengaplikasian, dosis penggunaan pupuk cair, dan penerapan yang efektif. Misalnya, pupuk cair Summa SP yang bisa petani aplikasikan dengan metode berikut.
a) Tangki Semprot Steril
Memastikan tangki semprot dalam keadaan bersih dan steril bertujuan agar pupuk cair nantinya tidak terkontaminasi dengan bahan lain.
Apalagi kalau tangki semprot sebelumnya dipakai untuk pestisida/herbisida, petani perlu membersihkan dengan teliti lebih dulu.
b) Pengenceran Pupuk Cair
Summa SP (Super Power) cara penggunaannya dengan proses pengenceran. Untuk mengencerkan pupuk cair, petani bisa menggunakan air bersih; yaitu air yang tidak bercampur dengan limbah.
Pastikan juga bahwa air untuk mengencerkan pupuk berwarna jernih, tidak keruh, dan tidak ada lumpur.
c) Metode Semprot ke Tanaman
Pupuk cair yang sudah diencerkan ke dalam tangki semprot, selanjutnya masuk proses penyemprotan. Metodenya menyemprot ke daun, batang, dan tanah sekitar akar.
Agar tujuan penyerapan nutrisi optimal ke tanaman, kelembaban tanah yang ideal adalah 70% sampai 90%.
2. Waktu Pemberian Pupuk Cair
Waktu pemberian pupuk cair yang ideal dapat petani hitung berdasarkan Hari Setelah Tanam (HST). Yaitu:
- 0-7 HST
- 15 HST
- 30 HST
- 45 HST
Pengaplikasian pupuk cair pada pagi atau sore hari (salah satu). Perhatikan juga cuaca apakah hujan atau mau hujan, sebab hujan dapat mengakibatkan nutrisi pupuk hanyut.
3. Cara Pakai Pupuk Cair Summa SP
Fokus pada cara penggunaan pupuk cair Summa SP, petani dapat menerapkan pada tanaman komoditi seperti padi, jagung, terong, bawang merah, kacang panjang, mentimun, cabai, dan sebagainya.
Setiap produk pupuk cair terdapat panduan baik cara pengenceran hingga penerapan ke tanaman. Sedangkan untuk Summa SP, berikut adalah panduan penerapan agar hasil penyerapan maksimal sejak fase vegetatif sampai fase generatif tanaman.
a) 0-7 HST
Selama masa vegetatif antara 0 sampai 7 Hari Setelah Tanam (HST), cairkan sebanyak 4 tutup botol Summa SP ke dalam 1 tangki air bersih dan jernih. Terapkan ke tanaman sesuai dengan cara pengaplikasian di atas tadi. Dosis 4 tutup botol sekitar 40 sampai 50 ml.
b) 15 HST
Masuk ke 15 HST, kurangi dosis pupuk cair menjadi 2 tutup botol ke dalam 1 tangki air bersih dan jernih. Dosis 2 botol sekitar 20 sampai 25 ml.
c) 30 HST
Penerapan untuk 30 HST sama dengan sebelumnya, yaitu 2 tutup botol untuk 1 tangki air bersih dan jernih.
d) 45 HST
Selanjutnya adalah penerapan untuk 45 HST berjarak sekitar 15 hari, menggunakan dosis 2 tutup botol untuk 1 tangki air bersih dan jernih.
Kabar baiknya, kalau petani masih mengalami kebingungan dalam penggunaan pupuk cair Summa SP, dapat menghubungi kontak untuk mendapatkan bantuan saat itu juga.