Berdasarkan bentuknya, pupuk dibagi menjadi pupuk cair dan pupuk padat (serbuk). Ternyata, ada banyak kelebihan pupuk cair jika dibandingkan dengan bentuk yang lain.
Pada kesempatan kali ini, Global Nutri Agrinusa akan membahas kelebihan dan kekurangan pupuk cair. Para petani harus cermat saat pemupukan supaya pertumbuhan dan hasil tanaman sesuai dengan harapan.
Kelebihan Pupuk Cair
Berikut ini beberapa manfaat pupuk cair yang notabene lebih unggul daripada pupuk bentuk padat.
1. Daya Serap Tanaman Tinggi
Sudah jelas bahwa pupuk cair mampu diserap oleh tanaman dengan lebih cepat dan mudah. Apalagi kalau pupuk sudah menggunakan terobosan teknologi nano dengan ukuran unsur hara partikel berukuran sangat kecil.
2. Memudahkan Petani dalam Pengaplikasian ke Tanaman
Pupuk cair dapat langsung petani aplikasikan tanpa didahului dengan menggali tanah sebagaimana pengaplikasian pupuk padat. Umumnya dengan cara semprot, yaitu menyemprot ke daun & stomata, dan menyemprot ke area penyebaran akar.
3. Ramah Lingkungan dan Menyuburkan Tanah
Pupuk majemuk cair terbukti ramah lingkungan sekaligus membantu menyuburkan tanah. Pasalnya, tanah juga mendapatkan nutrisi seperti unsur hara mikro dan makro, asam amino, gas, hingga materi pembenah organik.
4. Merangsang Pertumbuhan Tanaman di Fase Vegetatif
Selanjutnya bahwa nutrisi yang lengkap, praktis, serta daya serap tinggi. Dapat merangsang pertumbuhan tanaman terutama di fase vegetatif, hal ini sulit dicapai jika hanya menggunakan pupuk padat.
5. Pengenceran Pupuk Cair Menjangkau Area Luas
Pada beberapa contoh pupuk cair majemuk, misalnya Pupuk Summa SP. Petani dapat menggunakan kemasan botol 100 ml untuk menghasilkan semprotan dalam pengenceran hingga 5 tangki atau sekitar 18 liter.
Kekurangan Pupuk Cair
Meski begitu, ada beberapa kekurangan yang sebaiknya petani antisipasi dengan langkah preventif yang tepat.
1. Membutuhkan Pengaplikasian Lebih Sering
Ya, meski daya serap tanaman terhadap pupuk cair sangat cepat. Di sisi lain juga kandungan pupuk cair cepat hilang, sehingga petani perlu mengantisipasi dengan cara pengaplikasian lebih sering.
2. Musuh Alami Hujan dan Irigasi Berlebihan
Semua jenis pupuk cair, baik organik maupun anorganik, sebaiknya tidak petani terapkan ketika hujan atau mau hujan. Pasalnya, nutrisi dalam pupuk bisa ikut hanyut dan larut. Alangkah bijak untuk menunggu esok hari setelah cuaca cerah agar hasilnya penyerapan nutrisi ke tanaman maksimal.
3. Harga Pupuk Cair Umumnya Lebih Mahal
Beberapa jenis pupuk cair umumnya lebih mahal daripada pupuk padat. Dalam hal ini, petani wajib selektif memilih pupuk cair yang murah sekaligus berkualitas bagus untuk tanaman.
Mendapat Semua Kelebihan Pupuk Cair dengan Harga Murah, Apakah Bisa?
Ternyata, petani bisa mendapatkan semua manfaat dari penerapan dan pengaplikasian pupuk cair ke tanaman di atas dengan harga yang relatif terjangkau.
Ada banyak produk pupuk cair yang berkualitas, bahkan tetap efektif nutrisinya diserap tanaman secara maksimal meski setelah 2 jam turun hujan. Contohnya adalah Pupuk Summa SP dengan terobosan teknologi nano.
Summa SP terbukti menawarkan pertumbuhan yang lebih cepat pada fase vegetatif sampai fase generatif. Pastikan mengikuti petunjuk teknis dalam penggunaan karena mempengaruhi efektivitas dan efisiensi manfaat pupuk.
Contohnya, penerapan untuk komoditi tanaman padi, gunakan pupuk jika genangan maksimal adalah 5 cm.
Pupuk Summa SP juga cocok untuk komoditi tanaman yang lain, misalnya jagung, terong, kacang panjang, cabe/cabai, mentimun, semangka, dan lain sebagainya.
Demikian kelebihan pupuk cair serta cara mengantisipasi kekurangan agar tanaman tetap memperoleh nutrisi secara maksimal. Semoga membantu, ya!